10 Unit Wastafel Bagian dari Kasus Rp 44 Miliar di SMA Negeri 1 Singkil Tak Berfungsi
foto wastafel
SingkilNews.id-Polda Aceh saat
ini tengah membidik dugaan korupsi pengadaan wastafel portabel berkisar Rp 44
miliar pada Dinas Pendidikan Aceh.
Proyek tempat cuci tangan itu berada sejumlah sekolah dalam 23
kabupaten/ kota. Di Kabupaten Aceh Singkil disinyalir terdapat di dua sekolah
yakni di SLB Negeri Al-Fansury dan SMA Negeri 1 Aceh Singkil. Pantauan AJNN Selasa (5/10/2021), di SLBN Al-Fansury terdapat 7 unit wastafel
portabel yang dibangun berjejer di halaman ruang sekolah itu, namun kondisi
berfungsi saat dicek.
"Proyek wastafel ini sedang
berkasus di Polda. Beberapa saat yang lalu sudah ada polisi yang datang untuk
mengeceknya," kata penjaga sekolah SLBN Al-FansuryAl-Fansury kepada
AJNN.
Sementara di SMA Negeri 1
Singkil, terdapat 10 unit wastafel postabel
juga dibangun berjejer di depan ruangan, sama seperti di SLBN
Al-Fansury. Namun dari 10 wastafel, 5
diantaranya terlihat selang saluran airnya terlepas sehingga tidak dapat lagi
digunakan. Saat dicek 5 lainnya tidak mengalir airnya. "sudah gak bagus lagi itu
wastafelnya," kata salah seorang guru sembari menyebut wastafel portabel
itu dibuat pada tahun 2020 lalu.
Sementara Kepala Cabang Dinas
Pendidikan (Kacabdin) Singkil-Subulusalam Asbarudin saat dihubungi enggan
berkomentar terkait bangunan fisik wastafel portabel itu. "Soal fisik itu langsung ke Dinas
Pendidikan. Cabdin tidak mengurusi soal fisik," katanya.
Menurut informasi yang dihimpun,
khusus pembangunan wastafel portabel di SMA/SLB sederajat Aceh Singkil jumlah
anggrannya 1,1 milyar dari total proyek wastafel portabel Rp 44 miliar yang
bersumber dari dana refocusing APBA 2020.(red)
Sumber:Ajnn.net