Daya Desa Tanjung Mas.

 

transportasi sungai 

Singkilnews.id-Desa Tanjung Mas kecamatang simpang kanan kabupaten Aceh Singkil,Provinsi Aceh,kampung(desa)ini Sejak ratusan tahun lalu masyarakat Daerah Aliran Sungai (DAS) Singkil telah bersahabat dan mengais rezeki dari sungai yang dihuni ribuan ekor buaya ini.

Setidaknya mereka yang dulu pernah mengonsumsi Lae (air di sungai)cinendang ini, kini telah menjadi guru, sarjana, TNI, polisi, dan berbagai profesi yang telah berkiprah di bidangnya masing-masing di seluruh Nusantara ini.

singkil tempo dulu

Peradaban di belahan dunia ini banyak dimulai dari peradaban sungai. Peran sungai sangatlah penting sebagai sumber kehidupan dalam membangun peradaban. Bagaimana sungai menyediakan air minum dan kebutuhan air dalam keseharian.

Lae(Sungai) dahulu nya juga digunakan sebagai jalur transportasi pada masanya dan digunakan pula untuk mengairi perkebunan dan pertanian. Maka sudah sangat pantaslah anak negeri ini banyak belajar tentang manajemen sungai agar potensi sungai yang jumlahnya ribuan di negara ini bisa dimaksimalkan keberadaannya.

Pemanfaatan sungai pada era kejayaan Singkil menunjukkan bahwa perannya begitu dominan. Sungai(Lae Cinendang) salah satunya digunakan sebagai  prasarana utama yang digunakan untuk berpencar, baik dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, mencari nafkah (berdagang), berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.

Dahulu di sepanjang aliran sungai ini banyak ditemukan lampung alias kedai terapung. Saat menempuh perjalanan jauh menyusuri sungai orang biasanya mampir di kedai terapung tersebut. Katakanlah, misalnya, untuk sekadar menyeruput kopi atau singgah sejenak untuk menumpang shalat dan makan siang.

Tak jarang pula di lampung ini terdapat penggilangan tebu yang digerakkan dengan mengandalkan arus sungai. Air tebu tersebut biasanya dimasak menjadi manisan atau gula tebu. Tapi sayang, kini pemandangan seperti ini sudah tak ada lagi.

Sepanjang sungai ini juga masih bisa kita saksikan kearifan lokal masyarakat yang masih menggunakan moda transportasi bungki (perahu). Keceriaan anak-anak yang mandi di sungai menjadi pemandangan yang sangat sulit kita temukan di era modern ini. Menjadi lebih spesifik karena ternyata hampir setiap rumah masih memiliki tempat mandi dan mencuci di sungai yang justru berada di depan rumah mereka. Dalam bahasa Singkil tempat ini dinamakan bagan atau jamban.

Sungai ini pula yang menjadi saksi sejarah tentang miliaran kubik kayu-kayu berkualitas bagus dari hutan Singkil dirakit, dihela oleh tugboat  melewati muara menuju laut, dan akhirnya dikapalkan ke berbagai negara. Penebangan kayu secara jor-joran sejak 1969 itu akhirnya menyebabkan deforestasi yang luar biasa dan ujung-ujungnya sungai ini kerap meluap bahkan menyebabkan banjir bandang.

Di balik kejayaannya dahulu dan keterpurukannya sekarang, tentu masih tersimpan misteri menarik bagaimana awal mula masuknya masyarakat Singkil zaman dahulu ke kawasan ini, lalu membangun peradaban di sepanjang DAS Lae Cinendang dan Souraya

*Terima kasih, ya Allah. Engkau telah menitipkan Cinendang di negeri Syekh Abdurrauf As-Singkily ini. Kini giliran kami, anak muda di era sekarang, yang harus menjaga kelestarian dan kebersihan Sungai  Cinendang  sungai kebanggaan Masyarakat Aceh Singkil*(red)

Penulis: wanhar lingga

Related

SOSIAL 5343108186095309281

Post a Comment

emo-but-icon

item