Menindak Lanjuti Laporan LPPNRI, Inspektorat Aceh singkil Turun Audit Dana Desa Alur Linci

tim Inspektorat melakukan Audit di desa alur linci
Singkilnews.id-Menindak lanjuti laporan Lembaga Pemantau  Penyelenggara Negara Repoblik Indonesia(LPPNRI)terkait dugaan penyalah gunaan Dana Desa (DD),tahun anggaran 2018-2019 di desa alur linci kecamatan suro makmur kabupaten aceh singkil.

langsung ditindak lanjuti pihak Inspektorat setempat.
Lembaga audit internal Pemda aceh singkil itu pun telah mengirim tim untuk turun melakukan pemeriksan dan audit di lapangan,kamis(28/5)kemarin.“kami sangat mengucapkan banyak terimakasih kepada inspektorat dan tim pemeriksa yang sudah di terjunkan ke lapangan, untuk melakukan Audit dan  pemeriksaan,” terang Ketua pemantau wilayah LPPNRI,aceh singkil,Khabakasah(juntak)kepada wartawan,minggu(31/5/2020).

Ia”menegaskan, Inspektorat pada prinsipnya merespon positif terkait pengaduan  jika ditemukan adanya dugaan penyalahgunaan anggaran, dimana dengan adanya respon cepat tersebut tentunya dapat mengetahui secara langsung,agar cepat tuntas.
Kami juga memiminta kepada pihak kejaksaan aceh singkil agar dapat bekerja sama bersama Inspektorat guna mengungkap dugaan penyalahguaan sebagaiamana yang telah oleh LPPNRI kepada kejaksaan,”tegas Khabakasah.
ketua LPPNRI menyerahkan laporkan di ruangan inspetur  Inspektorat Aceh singkil
Sebelum nya,Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Repoblik Indonesia(LPPNRI)melaporkan  Gcik Alur Linci ke Kejaksa Aceh Singkil, dan Inspektorat Aceh singkil,Rabu(22/4/2020) yang lalu dengan Nomor Laporan:026/LP/ST-LPPNRI/IV/2020.Dugaan penyelewengan Anggaran Dana Desa (ADD) di Desa Alur Linci  tahun 2018-2019.

Di tempat terpisah salah satu warga setempat,Ramsi juga angkat bicara bahwa, salah satu pembangunan yangnkini tengah mereka soroti bahkan sudah dilaporkan adalah pembangunan rabat beton tahun anggaran 2019 yang hingga kini masih belum selesai.

Pembangunan rabat beton  yang dikerjakan pada tahun 2019 lalu dengan volume 200 meter, namun yang dikerjakan hanya 120 meter dengan anggaran Rp. 145 juta.

“Anggaran sebanyak itu kemana, kenapa hanya 120 meter saja yang dibangun dan itu pun tidak selesai dikerjakan, seharusnyakan 200 meter, ini kuat dugaan ada permainan. Pembangunan ini sudah kita laporkan, dan kita berharap agar pembangunan harus transparan,” kata Ramsi.(red/sukri malau)





Related

SOSIAL 9186278284817986687

Post a Comment

emo-but-icon

item