Nenek Rafia’ Janda Pejuang yang Tak Pernah Menerima Santunan Veteran
https://www.singkilnews.id/2019/10/nenek-rafia-janda-pejuang-yang-tak.html
sosok wanita bernama Rafia’.Uci Fia’–begitu orang sering menyapanya–telah berusia senja, konon telah berumur 112 tahun lebih. |
Uci Rafia’ mengungkapkan, hidup di zaman penjajahan sangat
berat dan susah. Pakaian tak ada, makanan susah didapatkan. Hati selalu
diliputi kesah dan resah malah dihantui ketakutan.“Zaman kemerdekaan lebih enak
ketimbang zaman penjajahan. Zaman kemerdekaan kita lebih leluasa. Asal mau
bekerja, dapat uang. Dengan uang semuanya bisa dibeli,” tukas Uci Rafia’ lagi.
Janda enam orang anak yang saat ini tinggal bersama anak
bungsunya, mengaku bahwa suaminya bernama Mukhtar, pernah menjadi pejuang,
mengusir penjajah Jepang dan mempertahankan kemerdekaan.“Suami saya dulu
pejuang. Ikut berperang mengusir penjajah Jepang dan mempertahan kemerdekaan,”
tutur Uci Rafia’.
Menurut Uci Rafia’, suaminya pernah masuk tentara dan
terlibat dalam banyak dalam perjuangan sampai peristiwa pelucutan senjata
Jepang di Lae Butar, Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Kendati suami Uci Rafia’ pernah berjuang mengusir penjajah
dan membela bangsa dan negara Indonesia. Namun hingga saat ini, Uci Rafia’
sebagai istri pejuang tak pernah menerima santunan veteran.Penyebab Uci Rafia’
tak mendapat uang veteran, menurut keterangannya, karena ketika itu ia dan
anak-anak tak sempat mengurus administrasi veteran.
“Keluarga kami lalai disibukkan dengan hidup yang susah.
Karena itu hingga hari ini, saya tak pernah mendapat santunan. Padahal orang
lain yang berjuang seangkatan suami saya, semuanya telah mendapatkan santunan,”
ungkap Uci Rafia’ dengan mata-berkaca-kaca.
Namun, Uci Rafia’ dan keluarganya telah mengikhlaskan
semuanya. Ia kini pasrah meskipun hidupnya susah.Dulu, kata nenek kelahiran
Pulau Banyak ini, ia pernah menuntut dana kompensasi veteran ini, tetapi tidak
membuahkan hasil. Suami Nek Safia’ sudah meninggal dan ia telah menjanda selama
50 tahun.
Selama itu pula hidupnya susah. Membiayai dan membimbing
anak-anaknya. Kini Uci Rafia’ tinggal ditemani anak bungsunya di sebuah rumah
berukuran 5 meter × 5 meter persegi.Sekarang aktivitasnya hanya beribadah dan bersilaturrahmi.
Jika ada orang memberikan sedekah padanya, ia terima.“Saya bersyukur pada Allah
Swt, masih sehat, bisa beribadah,” pungkasnya.
Sumber: Acehtrend.com