Nenek Rafia’ Janda Pejuang yang Tak Pernah Menerima Santunan Veteran

sosok wanita bernama Rafia’.Uci Fia’–begitu orang sering menyapanya–telah berusia senja, konon telah berumur 112 tahun lebih.
Singkilnews.id-Di sebuah  lorong sempit, di Desa Gosong Telaga Selatan, Singkil Utara, Aceh Singkil, berdiam sosok wanita bernama Rafia’.Uci Fia’–begitu orang sering menyapanya–telah berusia senja, konon telah berumur 112 tahun lebih.

 
Nenek yang masih kuat dan tegar melangkah ini, termasuk sosok wanita yang hidup di tiga zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan kemerdekaan Indonesia.“Ya saya telah mencecap hidup selama tiga zaman. Zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan kemerdekaan,” tutur Uci Rafia’ kepada aceHTrend Sabtu (12/10/2019).

Uci Rafia’ mengungkapkan, hidup di zaman penjajahan sangat berat dan susah. Pakaian tak ada, makanan susah didapatkan. Hati selalu diliputi kesah dan resah malah dihantui ketakutan.“Zaman kemerdekaan lebih enak ketimbang zaman penjajahan. Zaman kemerdekaan kita lebih leluasa. Asal mau bekerja, dapat uang. Dengan uang semuanya bisa dibeli,” tukas Uci Rafia’ lagi.

Janda enam orang anak yang saat ini tinggal bersama anak bungsunya, mengaku bahwa suaminya bernama Mukhtar, pernah menjadi pejuang, mengusir penjajah Jepang dan mempertahankan kemerdekaan.“Suami saya dulu pejuang. Ikut berperang mengusir penjajah Jepang dan mempertahan kemerdekaan,” tutur Uci Rafia’.

Menurut Uci Rafia’, suaminya pernah masuk tentara dan terlibat dalam banyak dalam perjuangan sampai peristiwa pelucutan senjata Jepang di Lae Butar, Gunung Meriah, Aceh Singkil.

Kendati suami Uci Rafia’ pernah berjuang mengusir penjajah dan membela bangsa dan negara Indonesia. Namun hingga saat ini, Uci Rafia’ sebagai istri pejuang tak pernah menerima santunan veteran.Penyebab Uci Rafia’ tak mendapat uang veteran, menurut keterangannya, karena ketika itu ia dan anak-anak tak sempat mengurus administrasi veteran.

“Keluarga kami lalai disibukkan dengan hidup yang susah. Karena itu hingga hari ini, saya tak pernah mendapat santunan. Padahal orang lain yang berjuang seangkatan suami saya, semuanya telah mendapatkan santunan,” ungkap Uci Rafia’ dengan mata-berkaca-kaca.

Namun, Uci Rafia’ dan keluarganya telah mengikhlaskan semuanya. Ia kini pasrah meskipun hidupnya susah.Dulu, kata nenek kelahiran Pulau Banyak ini, ia pernah menuntut dana kompensasi veteran ini, tetapi tidak membuahkan hasil. Suami Nek Safia’ sudah meninggal dan ia telah menjanda selama 50 tahun.

Selama itu pula hidupnya susah. Membiayai dan membimbing anak-anaknya. Kini Uci Rafia’ tinggal ditemani anak bungsunya di sebuah rumah berukuran 5 meter × 5 meter persegi.Sekarang aktivitasnya hanya beribadah dan bersilaturrahmi. Jika ada orang memberikan sedekah padanya, ia terima.“Saya bersyukur pada Allah Swt, masih sehat, bisa beribadah,” pungkasnya.
Sumber: Acehtrend.com


Related

SOSIAL 140728102599194318

Post a Comment

emo-but-icon

item