Bupati Singkil Dinilai Memanjakan Soal Proyek 21 Miliar

https://www.singkilnews.id/2019/03/bupati-singkil-dinilai-memanjakan-soal.html
![]() |
foto: Proyek Rp 21 Milyar peningkatan jalan Singkil – Teluk Rumbia.
Singkilnews.id – Bupati dan DPRK Aceh Singkil Dinilai tutup
mata dan memanjakan sejumlah persoalan di Proyek Rp 21 Milyar peningkatan jalan
Singkil – Teluk Rumbia.
“Bupati dan sejumlah DPRK Aceh Singkil, dinilai tutup mata
soal proyek senilai Rp 21 Milyar sumber DAK/APBN tahun 2018 yang mangkrak,
padahal sudah menjadi isu daerah yang sering di Soroti masyarakat,”Kata Pukak
Dragon Warga Desa Rantau Gedang, Aceh Singkil kepada wartawan, seperti di
langsir, harianaceh.co.id Sabtu(2/2/2019).
Tak hanya menjadi sorotan Masyarakat, ungkapnya, sejumlah
persoalan yang di kerjakan perusahaan Konstruksi PT Peduli Bangsa itu, juga
jadi Sorotan LSM dan sejumlah media nasional.
“Seharusnya Pimpinan daerah dan Komisi III DPRK setempat,
menanggulangi hal itu dengan cepat, sehingga masyarakat tidak gerah melihat
pejabat di daerah ini yang terkesan kongkalikong soal paket proyek,”bebernya.
Yang kami sesalkan, Dana puluhan Miliar itu terkesan hanya
seperti di hamburkan begitu saja, sementara selain pengawasan lemah dari TP4D
dari kualitas pekerjaan mereka juga asal jadi, kemudian di bangun lagi seperti
proyek manja,”tukasnya.
“Ini bener – bener
aneh, sudah jelas kelas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi proyek,
kenapa Bupati dan DPRK diam saja, ada apa ini,,”ujarnya.
Sementara di sisi lain, ditemui terpisah, Zulkarnain, warga
Teluk Rumbia, menyayangkan statement atau tanggapan Mufriansyah PPTK PUPR Aceh
Singkil.
Bahwa, sebutnya, terkait amblasnya talut dan bukan karena
papan Malnya cepat dibuka atau wilayah gambut, namun memang kualitas bangunan
Talud sangat rendah Itu amblas, karena kualitasnya yang tidak bagus.
“Nampaknya PPTK ini tidak pernah turun lapangan, mereka
hanya menerima dokumentasi foto yang di kirim orang lapangan pihak rekanan,
cobalah turun lapangan biar bisa tau apa penyebab ambruknya talut,”kataya.
Mengenai permasalahan proyek asal jadi ini, tambahnya,
mewakili masyarakat 2 Desa, yakni Teluk rumbia dan Ranto gedang, kasus proyek
itu di usut tuntas, kami berharap BPK RI, bila perlu KPK turun ke Aceh Singkil.(red)