Warga Mintak Di bongkar Pekerjaan,Pembuatan Pilar jembatan Bernilai Miliaran di Aceh singkil

https://www.singkilnews.id/2019/02/warga-mintak-di-bongkar.html
![]() |
foto: saat warga mengkorek pembangunan pilar mengunakan sendok semen meanual |
Singkilnews.id-Warga mintak di bongkar pekerjaan pembuatan pilar penyangga jembatan penghubung Singkil, kecamatan kualabaru yang letak di Sungai Kilangan, karena pekerjaan tersebut diduga asal jadi.
Proyek pembangunan multy tahunan itu merupakan terobosan
jalan dan jembatan yang menghubungkan Dua Kecamatan, yakni Desa Kilangan,
Kecamatan Singkil menuju Kuala Baru Sungai, Kecamatan Kuala Baru dan Desa
Bulohsema, Kecamatan Trumon Kabupaten Aceh Selatan, yang dilaksanakan pada
tahun keempat.
Hal itu diketahui setelah warga mewakili dari dua Kecamatan
yang turun meninjau ke lokasi dan di ketahui kondisi pilar penyangga dan Kepala
Jembatan(abutmen) bersama Komisi III DPRK Aceh Singkil M Azmi, Kepala Dinas
PUPR Muzni dan Ketua Komite Peralihan Aceh(KPA) Aceh Singkil Sarbaini Agam, di
Desa Kilangan Rabu (13/2/2019),yang lalu.
Namun, belakangan mendapat protes keras masyarakat dari dua
kecamatan itu. Diakibatkan, kualitas bangunan meragukan dan membahayakan jiwa.
M Azmi, Komisi III DPRK Aceh Singkil, ketika meninjau
bangunan itu bersama masyarakat setempat, sangat menyesalkan pekerjaan itu,
menurutnya, pembuatan pilar penyangga jembatan dan abutmen di duga dikerjakan
asal-asalan.
para pekerja pengadukan material semen dan sertu bercampur
lumpur dalam proses pembangunan pilar jembatan, sehingga banyak terlihat celah
lubang dan bangunan kosong, saat dicongkel mengunakan kayu.
Apalagi,ungkap Azmi, kepada sejumlah awak media,”laporan
dari warga setempat, pekerjaannya sering dilakukan tengah malam sekitar pukul
00.00 Wib sehingga patut dicurigai, proses pengadukan material semen dan sertu
menggunakan alat berat Ekskavator, pantaslah dugaan bercampur lumpur”kata Azmi.
Dia menyatakan, Kepala Dinas PUPR Aceh Singkil, sudah
berkomunikasi dengan Dinas PUPR Provinsi Aceh, dan menyerahkan kembali proyek
tersebut ke Provinsi selanjutnya kepada pihak yang akan bertanggung jawab.
“Pihak Provinsi akan turun ke Aceh Singkil dengan alat
lengkap untuk memeriksa kondisi bangunan,”kata Azmi.
Sementara Sarbaini Agam, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA)
Aceh Singkil, menuturkan, pihaknya masih percaya dengan pemerintahan saat ini.
Pihaknya berharap agar pilar jembatan itu segera dibongkar dan diperbaiki
disesuaikan dengan Bestek atau RAB (rencana anggaran biaya) pekerjaannya.
“Kami selaku masyarakat putra daerah Kuala Baru sudah sekian
lama berharap penuh terhadap jalan penghubung Singkil – Kuala Baru segera
rampung yang menjadi impian kami,”ujarnya.
Sarbaini juga mengaku, dirinya juga pernah ikut mengerjakan
langsung pekerjaan proyek jembatan pada tahap ke-2 jembatan itu, Kendati pun
begitu, namun memasuki tahun berjalan bangunan sudah mulai tak sesuai yang
diharapkan. Masalah ini harus dikaji ulang dan diperbaiki,”tukasnya.(Red)