CALEG INCAMBEN VS CALEG PENDATANG BARU DI ACEH SINGKIL

https://www.singkilnews.id/2019/02/caleg-incamben-vs-caleg-pendatang-baru.html
![]() |
foto:ist |
OLEH. S.KABEAKAN. Wartawan. Singkilnews.
Singkilnews.id-Membahas tentang Caleg memang seru untuk di
cermati mulai dari prediksi siapa bakal duduk atau siapa akan terduduk dan yang
paling seksi di bahas adalah tentang
Kekuatan Sicaleg Menyiram.
Menyiram adalah kata politis dan jika di maknai dengan
pemahaman politik maka Menyiram itu bukan Air tapi Duit, Inilah potret
Politikus kita dan pola pikir ini berkembang biak sejak Orde baru. Untuk meraih
suatu jabatan Siram menyiram itu suatu keharusan dan jika tidak dilakukan
jangan harap mendapatkan jabatan.
Uraian di atas merupakan petikan sekilas terkait potret
perpolitikan bangsa kita saat ini, bahwa jika di maknai untuk menjadi seorang Anggota
DPR Faktor Uang seakan Syarat utama sehingga dari sekian Anggota Legislatif
yang duduk kebanyakan karena kemampuannya untuk Menyiram dan penulis berbicara
terkait Anggota DPRK Aceh singkil dan menurut pengamatan penulis Anggota DPRK
Aceh singkil priode 2014-2019 hanya 10 persen dari 20 Wakil rakyat itu yang
berkapasitas, dan sisanya merupakan hasil kekuatan menyiram dan lihai berbohong
dan Produk dari DPRK yang jago nenyiram dan pandai berbohong maka seperti kita
saksikan kinerja mereka tidak paham arti wakil rakyat tetapi hanya pandai
mewakili Hawa nafsunya, keluarganya dan kelompoknya.. Dan seperti kita saksikan
bagaimana mewahnya kehidupan mereka mulai dari Rumah mentereng, Mobil mewah
gaya Wah.. Dan mereka tidak nerasa terusik
kondisi Masyarakatnya yang sampai hari ini Kabupaten termiskin di
Provinsi Aceh.
dan yang paling tak habis pikir Penulis masih besarnya Nafsu
sebagian dari DPRK Preode ini, masih maju sebagai Caleg, padahal Dia sudah 2
priode atau sudah 10 tahun memakan uang rakyat yang diwakilinya tapi dia tidak
malu bahwa Rakyatnya masih termiskin dari beberapa Kabupaten/ kota di Aceh ini.
Berarti selama 10 tahun mereka hanya memikirkan dirinya, keluarganya dan
kelompoknya.
Berarti mereka selama ini hanya Diam tidak pernah bicara
atau tidak pandai bicara untuk memperjuangkan kepentingan Masyarakat, dan
seperti Ucapan Ustadz Abdul Somat( UAS), " DPR yang Diam ( tidak pernah
bicara untuk kepentingan Masyarakat) maka mereka akan di masukkan ke Neraka
jahannam Nauzu Billahi minzalik. Karena kata Somad mereka di gaji dari Uang
rakyat tapi tidak nemperjuangkan Rakyat, berarti uang yang mereka makan adalah
Haram..
Masih percayakah kita kepada Wakil rakyat yang tidak
memikirkan Rakyat ? Dan jika tidak percaya lagi jangan dipilih lagi, karena ada
beberapa Caleg baru yang maju dan apakah kita sudah trauma bahwa sicaleg yang
baru dan bila nereka duduk akan berperilaku sama ? Atau karena trauma
menjadikan kita orang pesimis dan gabung dengan golongan putih( Golput) ?
Rasanya sayang jika hak suara kita di berikan kepada caleg yang berbohong dan
siapakah Caleg yang tidak berbohong ? Pasti ada hanya saja caleg tersebut tidak
mampu menyiram dan maind set Masyarakat kita masih senang akan siraman lalu
siapakah bertanggung jawab dengan kondisi Wakil kita di DPR yang kebanyakan
tidak peduli kepada rakyatnya ? Kadang sulit kita mengurai Dilema ini yang
muncul justeru balas dendam bisu artinya kita terima siramannya tapi pilih yang
lain dan akhirnya terjadilah saling dendam bisu antara DPR dan Rakyat yang tak
ada ujungnya. Lalu siapakah yang korban ? Tentu sama sama korban, si DPR korban
Harta sementara Rakyat korban perasaan dan korban masa depan..
Penulis menghimbau kepada Masyarakat Singkil untuk memilih
Wakil kita di DPR Kabupaten aceh singkil, pilihlah Cakeg yang pertama
jejujurannya, kedua Niatnya. Dan untuk
mengetahui Niat seorang caleg cermati Gambarnya baik di balego maupun kartunya,
pandang matanya dan lihat tangannya di balego itu. Jika pandangan matanya
menantang dirimu pertanda niatnya untuk memakan uang rakyat tapi bila di gambar
itu dia tertunduk dan tangannya di lipat ke depan pertanda si Caleg tersebut
berniat membela kepentingan rakyat, dan jika ada gambar si caleg tersenyum di
buat buat kemudian tangannya di angkat lalu menunjukkan jarinya sesuai nomor
urut si caleg itu, pertanda tive(***)